Upacara Panggih Pengantin dalam rangka GSBY tahun 2022

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Jabodetabek, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi Gelar Seni Budaya Yogyakarta ke-22 dalam rangka memperingati Hadeging Nagari Yogyakarta ke-275 dengan tema "Maju bersama GSBY pulihkan karya Budaya dan Pariwisata" dimana acara bertempat di Gedung Sekar Wijaya Kusuma Jl. Raya Mabes Hankam No.45 RT7 RW2 Ceger, Kec.Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (19/03/2022)

Kontingen Kabupaten Kulon Progo menampulkan suguhan Upacara Adat Panggih Pengantin
Kontingen Kabupaten Kulon Progo dengan sinopsis berikut ini :

Pernikahan merupakan salah satu upacara besar dan penting dalam kehidupan seseorang, suatu upacara yang tidak dapat dilewatkan begitu saja sebagaimana mereka melewati dan menghadapi peristiwa atau kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
Upacara pernikahan dilaksanakan dengan serangkaian upacara yang
mengandung nilai budaya, sakral, dan suci.

Upacara panggih Pengantin disebut juga bertemunya mempelai pria dan mempelai wanita yang sudah sah menjadi pasangan suami istri. Acara ini dilaksanakan setelah ijab qabul/akad nikah. Upacara Panggih merupakan puncak acara bagi tradisi adat pernikahan bagi masyarakat Jawa yang penuh kehormatan dan kemeriahan. Pada upacara inilah kedua pengantin bertemu secara resmi dengan menggunakan busana pengantin kebesaran Paes Ageng Yogyakarta.

Adapun rangkaian acara dalam upacara panggih pengantin adalah sbb:
1. Sanggan Panebus Panggih atau Penyerahan Pisang Sanggan,
2. Kepyok Kembar Mayang atau Singkir Sekolo,
3. Balangan Gantal atau melempar sirih,
4. Ramupada atau membasuh kaki,
5. Wiji dadi, mempelai pria membantu mempelai wanita untuk berdiri, dan setelah kedua mempelai berhadapan, juru perias mengambil telur dan diusapkan ke dahi kedua mempelai kemudian dipecahkan, merupakan lambang harapan supaya diberi keturunan,
6. Kirab, kedua mempelai berdiri berjajar untuk berjalan menuju pelaminan didahului dengan tari edan-edanan atau tari Nirboyo,
7. Tampa kaya berupa kacang kawak, dhele kawak, jagung kawak, wos jenar (beras kuning) dan uang logam,
8. Dhahar klimah yaitu nasi kuning dengan lauk pindhang ati antep,
9. Sungkeman, untuk menunjukkan dharma bakti bagi kedua mempelai kepada Bapak Ibu pengantin.

#GSBY267
#anjungandiy
#banhubdadiy
#jogjaistimewa
#jogja